rss

Rabu, 31 Maret 2010

Manfaat Shalat Tahajjud

** Manfaat Sholat Tahajud **

Manfaat Sholat Tahajud .
Maaf ya ini buat yg islam...^_^

DAMPAK MEDIS SHALAT TAHAJJUD

Sholat Tahajjud ternyata tak hanya membuat seseorang yang melakukannya
mendapatkan tempat (maqam) terpuji di sisi Allah (Qs Al-Isra:79) tapi juga
sangat penting bagi dunia kedokteran. Menurut hasil penelitian Mohammad
Sholeh, dosen IAIN Surabaya, salah satu shalat sunah itu bisa membebaskan
seseorang dari serangan infeksi dan penyakit kanker.


Tidak percaya? Cobalah Anda rajin-rajin sholat tahajjud. "Jika anda
melakukannya secara rutin, benar, khusuk, dan ikhlas, niscaya Anda terbebas
dari infeksi dan kanker". Ucap Sholeh. Ayah dua anak itu bukan'tukang obat'
jalanan. Dia melontarkan pernyataanya itu dalam desertasinya yang berjudul
'Pengaruh Sholat tahajjud terhadap
peningkatan Perubahan Response ketahanan Tubuh Imonologik: Suatu
Pendekatan Psiko-neuroimunologi" Dengan desertasi itu, Sholeh berhasil
meraih gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran pada Program Pasca Sarjana
Universitas Surabaya, yang dipertahankannya Selasa pekan lalu.

Selama ini, menurut Sholeh, tahajjud dinilai hanya merupakan ibadah salat
tambahan atau sholat sunah. Padahal jika dilakukan secara kontinu, tepat
gerakannya, khusuk dan ikhlas, secara medis sholat itu menumbuhkan respons
ketahannan tubuh (imonologi) khususnya pada imonoglobin M, G, A dan
limfosit-nya yang berupa persepsi dan motivasi positif, serta dapat
mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi masalah yang dihadapi
(coping).

Sholat tahajjud yang dimaksudkan Sholeh bukan sekedar menggugurkan
status sholat yang muakkadah (Sunah mendekati wajib). Ia
menitikberatkan pada sisi rutinitas sholat, ketepatan gerakan,
kekhusukan, dan keikhlasan. Selama ini, kata dia, ulama melihat
masalah ikhlas ini sebagai persoalan mental psikis. Namun sebetulnya soal
ini dapat dibuktikan dengan tekhnologi kedokteran. Ikhlas yang selama ini
dipandang sebagai misteri,dapat dibuktikan secara kuantitatif melalui
sekresi hormon kortisol.
Parameternya, lanjut Sholeh, bisa diukur dengan kondisi tubuh. Pada
kondisi normal, jumlah hormon kortisol pada pagi hari normalnya antara
38-690 nmol/liter. Sedang pada malam hari-atau setelah pukul 24:00 normalnya
antara 69-345 nmol/liter. "Kalau jumlah hormon kortisolnya normal, bisa
diindikasikan orang itu tidak ikhlas karena tertekan. Begitu sebaliknya.
Ujarnya seraya menegaskan temuannya ini yang membantah paradigma lama yang
menganggap ajaran agama (Islam)
semata-mata dogma atau doktrin.

Sholeh mendasarkan temuannya itu melalui satu penelitian terhadap 41
responden sisa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah,
Surabaya.Dari 41 siswa itu, hanya 23 yang sanggup bertahan menjalankan
sholat tahajjud selama sebulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa
yang bertahan sholat tahjjud selama dua bulan. Sholat dimulai pukul
02-00-3:30 sebanyak 11* rakaat, masing masing dua rakaat empat kali salam
plus tiga rakaat. Selanjutnya, hormon kortisol mereka diukur di tiga
laboratorium di Surabaya (paramita, Prodia dan Klinika). Hasilnya,ditemukan
bahwa kondisi
tubuh seseorang yang rajin bertahajjud secara ikhlas berbeda jauh
dengan orang yang tidak melakukan tahajjud. Mereka yang rajin dan ikhlas
bertahajud memiliki ketahanan tubuh dan kemampuanindividual untuk
menaggulangi masalah-masalah yang dihadapi dengan stabil. "Jadi sholat
tahajjud selain bernilai ibadah, juga sekaligus sarat dengan muatan
psikologis yang dapat mempengaruhi kontrol kognisi. Dengan cara memperbaiki
persepsi dan motivasi positif dan coping yang efectif, emosi yang positif
dapat menghindarkan seseorang dari stress,"Nah, menurut Sholeh, orang stress
itu biasanya rentan sekali terhadap penyakit kanker dan infeksi. Dengan
sholat tahajjud yang dilakukan secara rutin dan disertai perasaan ikhlas
serta tidak terpaksa, seseorang akan memiliki respons imun yang baik, yang
kemungkinan besar akan terhindar dari penyakit infeksi dan kanker. Dan,
berdasarkan hitungan tekhnik medis menunjukan, sholat tahajjud yang
dilakukan seperti itu membuat orang mempunyai ketahanan tubuh yang baik.
Sebuah bukti bahwa keterbatasan otak manusia tidak mampu mengetahui semua
rahasia atas rahmat, nikmat,anugrah yang diberikan oleh ALLAH kepadanya.

Haruskah kita menunggu untuk bisa masuk diakal kita???????
Seorang Doktor di Amerika telah memeluk Islam karena beberapa
keajaiban yang di temuinya di dalam penyelidikannya. Ia amat kagum
dengan penemuan tersebut sehingga tidak dapat diterima oleh akal fikiran.
Dia adalah seorang Doktor Neurologi. Setelah memeluk Islam dia amat yakin
pengobatan secara Islam dan oleh sebab itu ia telah membuka sebuah klinik
yang bernama "Pengobatan Melalui Al Qur'an" Kajian pengobatan melalui
Al-Quran menggunakan obat-obatan yang digunakan seperti yang terdapat
didalam Al-Quran. Di antara berpuasa, madu, biji hitam (Jadam) dan
sebagainya.

Ketika ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam maka Doktor
tersebut memberitahu bahwa sewaktu kajian saraf yang dilakukan,
terdapat beberapa urat saraf di dalam otak manusia ini tidak dimasuki oleh
darah.

Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi
secara yang lebih normal. Setelah membuat kajian yang memakan waktu akhirnya
dia menemukan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak
tersebut melainkan
ketika seseorang tersebut bersembahyang yaitu ketika sujud. Urat
tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini
artinya darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikut kadar sembahyang 5
waktu yang diwajibkan oleh Islam.

Begitulah keagungan ciptaan Allah. Jadi barang siapa yang tidak menunaikan
sembahyang maka otak tidak dapat menerima darah yang
secukupnya untuk berfungsi secara normal. Oleh karena itu kejadian
manusia ini sebenarnya adalah untuk menganut agama Islam "sepenuhnya" karena
sifat fitrah
kejadiannya memang telah dikaitkan oleh Allah dengan agamanya yang indah
ini.

Kesimpulannya: Makhluk Allah yang bergelar manusia yang tidak
bersembahyang apalagi bukan yang beragama Islam walaupun akal mereka
berfungsi secara normal tetapi sebenarnya di dalam sesuatu keadaan mereka
akan hilang pertimbangan di dalam membuat keputusan secara normal. Justru
itu tidak heranlah manusia ini kadang-kadang tidak segan-segan untuk
melakukan hal-hal yang bertentangan dengan fitrah kejadiannya walaupun akal
mereka mengetahui perkara yang akan dilakukan tersebut adalah tidak

sesuai dengan kehendak mereka karena otak tidak bisa untuk
mempertimbangkan secara lebih normal. Maka tidak heranlah timbul
bermacam-macam gejala-gejala sosial masyarakat saat ini.
Anda ingin beramal shaleh...? Tolong kirimkan kepada rekan-rekan
muslim lainnya yang anda kenal.

0 komentar:


Posting Komentar